Rabu, 23 Februari 2011

Pembatasan Ekspor Bikin Petani Enggan Budidaya Rotan

http://rotanindonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=55:pembatasan-ekspor-bikin-petani-enggan-budidaya-rotan&catid=1:latest-news&Itemid=50

Jakarta - Pembatasan ekspor rotan budidaya dikhawatirkan membuat petani rotan beralih menanam komoditas lainnya. Sehingga bisa berdampak terhadap berkurangnya pasokan rotan di dalam negeri.

Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan Diah Maulida, Kamis (14/2/2008).

"Sekarang kecenderungannya kalau ekspor tersendat maka petani akan malas menanam rotan dan beralih ke komoditi lainnya, justru hal ini akan berdampak pada stok yang kurang. Jadi jangan terlalu dipermasalahkan stoknya," katanya.


Selama ini rotan terdiri dari rotan budidaya yang berasal dari Kalimantan dan rotan alam yang berasal dari Sulawesi. Umumnya secara kapasitas rotan budidaya lebih banyak dari pada rotan-rotan alam.

Ia merasa kuatir terhadap keinginan para industri rotan untuk meminta penyetopan ekspor
rotan.

"Biarkanlah petani rotan menikmati hasil rotannya untuk diekspor,"ujarnya.

Padahal selama ini tingkat penyerapan hasil rotan budidaya di dalam negeri sangat sedikit terutama untuk industri mebel rotan.

"Industri rotan dalam negeri lebih sedikit memakai rotan budidaya, paling-paling mereka menggunakannya 10% hingga 15%.," katanya.

Selain itu, adanya keinginan untuk untuk menyetop ekspor rotan hutan alam akan berdampak negatif bagi pencari rotan alam, yang semua hasilnya belum tentu dapat diserap oleh industri.

"Tidak semua rotan alam diambil oleh industri karena harus dipilih, maka sisanya harus diekspor. Lagian para produsen dalam negeri pun tidak menyerapnya," ujarnya.

Mengenai kebijakan rotan sekarang ini Depdag sedang melakukan dua pendekatan yaitu mengenai kuota ekspor rotan dan sistem wajib pasok. Namun katanya sekarang pemerintah ini akan lebih mengupayakan langkah-langkah sistem wajib pasok.

"Sekarang kita lagi mantapkan betul dengan para asosiasi terkait rotan, untuk sistem wajib pasok," ucapnya. Selama ini ditenggarai banyak produsen rotan yang sudah memasok justru diekspor kembali, sehingga akhirnya semua rotan dalam negeri diekspor semua ke luar negeri dengan cara legal maupun ilegal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar